butuh tukang bangunan?? #butuh tukang listrik?? #butuh tukang baja ringan?? hubungi 0813-7750-1213 #pantau dan dukung situs staniacivil.com dengan menekan tombol ikuti dibawah halaman ini # untuk promosi,pemberitaan,claim,dll hub.082281139688 #membutuhkan tukang buat rumah, tukang listrik, dll. hub.0813-7750-1213 SISTEM GROUNDING PENANGKAL PETIR - STANIA CIVIL

JASA KELISTRIKAN DAN BANGUNAN

ardy stania sukses

SISTEM GROUNDING PENANGKAL PETIR

 PENGAMANAN SISTEM GROUNDING 


Pernah dengar nama grounding? ya,biasanya dikenal dengan nama arde atau penangkal petir. 

Sistem grounding adalah sebuah  rangkaian instalasi pengaman untuk mengalirkan arus listrik kebumi atau tanah  yang dihasilkan oleh sambaran petir atau kebocoran arus. Grounding biasa juga disebut dengan pentanahan atau pembumian. masyarakat umum biasanya menyebutnya penangkal petir namun yang benar adalah penyalur petir ke tanah/bumi.

Serupa tapi tidak sama sistem grounding didalam dan diluar rumah yaitu 
grounding yang terdapat pada instalasi rumah/gedung berfungsi untuk menyalurkan arus bocor menuju ketanah.
sedangkan grounding diluar atau diatas rumah adalah penangkal atau penyalur petir menuju tanah.
kesamaannya, sama-sama menyalurkan ketanah/bumi.

gambar: simbol arde/grounding didiagram instalasi

Fungsi grounding

Fungsi grounding adalah sebagai pengaman,perlindungan dari gelombang arus yang besar disebabkan oleh kebocoran arus atau sambaran petir. arus tersebut akan langsung terhantar ketanah untuk penetralan.
Hal ini bisa mengamankan alat alat-alat elektronic yang rumah dari kerusakan yang parah. Dan juga melindungi kita dari sambaran arus bocor atau pentalan arus akibat saberan petir.

link download permen no.31 tahun 2015 tentang grounding(klik disini)

Ada pula sistem grounding dipasang sementara. yang biasa dipakai atau dipasang disa’at proses perbaikan jalur jaringan distribusi listrik. grounding ini berupa material berbahan metal berbentuk huruf “T” yang menghubungkan tiga kabel distribusi sekaligus. fungsinya untuk melindungi para tehnisi yang bekerja dari arus yang datang tiba-tiba seperti karna sambaran petir atau bisa juga faktor diskomunikasi/diskoordinasi menyebabkan human error yang menghidupan arus tanpa sengaja. Maka grounding yang terpasang akan mengalirkan kebumi bahkan mengonsletkan arus tersebut hingga terpadam dengan sendirinya.

gambar: grounding sementara dijaringan distribusi

Golongan sistem grounding

Untuk sistem grounding rumah hunian biasanya terbagi dua bagian, yaitu : Sistem grounding internal dan  Sistem grounding external.

Sistem grounding internal adalah jaringan instalasi pengaman yang sejalur dengan instalasi listrik rumah namun tujuan akhir yang berbeda. Pemasangannya juga bersamaan dengan pemasangan instalasi listriknya namun stop diplug in khusus arde yang sudah disediakan seperti perangkat elekronic yang sudah menyediakan terminal khusus arde.

Untuk pemasangan grounding/arde internal cukup menyediakan kabel tambahan diinstalasi dengan warna yang berbeda sebagai indikator. Biasanya kuning strip hijau dan ukuran bisa disamakan dengan ukuran kabel instalasi yang dipakai, yaitu 2.5mm(SPLN) dan diluar untuk disalurkan ketanah biasanya makai kabel ukuran minimal 4mm dan besi elektroda ukuran diameter minimal 12mm. akan lebih baik lagi jika sistem inj ditambahkan perangkat ELCB sebagai pengaman kebocoran.

Sistem grounding external adalah serangkaian instalasi penangkal petir yang dipasang diluar atau atap rumah/gedung yang langsung disalurkan ketanah atau bumi. biasanya dipasang lebih tinggi dari proferty yang akan dilindungi.

Kedua sistem internal dan external ini walaupun tujuannya sama sama sebagai pentanahan/grounding/penangkal petir namun bahan yang dipakai,cara pemasangan dan letakya sangat berbeda.

cara pemasagan pun haruslah mengikuti standard operasioanl presedur(SOP) dan berlabel standard nasional indonesia (SNI) yang sudah ditetapkan oleh pihak terkait seperti PLN. Hal ini berdasarkan persyaratan umum instalasi listrik(PUIL) tahun 2000 yaitu nilai ketahanan grounding untuk instalasi listrik rumah maksimal sebesar 5ohm dan untuk penangkal petir maksimal 2ohm.


Sistem grounding external yang biasa memakai bahan yang lebih besar karna dinilai dari resistansi grounding dan ketinggian puncak splitzen nya sebagai penerima pertama dari sambaran petir.


Bahan-bahan pemasangan grounding


Bahan-bahan untuk grounding yang baik haruslah yang terbuat dari bahan tembaga,galvanis dan stanlis steel. Bahan yang diperlukan antara lain :

Elektroda dengan ukuran diameter minimal 16mm. bissa berupa besi padat atau bisa berupa pipa.
Kabel konduktor yang  baik untuk ini baiknya berukuran minimal 50mm. bisa yang berbungkus isolasi atau bisa pula yang kabel telanjang.
Splitzen ukuran minamal 16mm.
ujung tombak ini terbagi manjadi beberapa jenis, antara lain :
  • splitzen konvesional : jenis penangkal ini bersifat pasif. hanya menunggu dan menerima adanya petir yang menyambar.
  • splizen elektrostatis : jenis splitzen yang ini bersifat aktif. Cara kerjanya dengan melepaskan ion ke udara yang kemudian menarik petir agar sambaran terfokus kepada antenna petir elektrostasis saja.
  • splitzen kurn : penangkal yang satu ini mampu menciptakan medan listrik yang kemudian akan menimbulkan perbedaan potensial antara awan dan permukaan tanah. Sehingga menimbulkan daya Tarik menarik muatan terhadap muatan awan yang kemudian akan dikonsentrasikan pada titik sambaran. jenis ini bisa melindungi areal sekitarnya dengan radius sampai 50meter.
gambar: jenis ujung tombak splitzen

Kedalaman pemasangan elektroda pun biasanya haruslah minimal 2meteran kedalam tanah namun jika pemasangan untuk tower atau gedung2 biasa lebih dalam namun setiap tempat berbeda-beda, tergantung dengan kandungan garam,air dan keasaman pada tanahnya. Jika kandungan tinggi maka tidak perlu terlalu dalam.
gambar: elektroda,splitzen dan kabel grounding 

Cara pemasangan grounding

Cara pemasagan yang harus mengikuti standard operasioanl presedur(SOP) yang sudah ditetapkan oleh pihak terkait. Hal ini berdasarkan persyaratan umum instalasi listrik(PUIL) tahun 2000 yaitu nilai resistansi grounding untuk instalasi listrik rumah maksimal sebesar 5ohm dan untuk penangkal petir maksimal 2ohm.




Yang pertama dilakukan dalam proses pemasangan rangkaian grounding ini adalah menentukan dulu dimana letak penanaman elektrodanya yang baik. Tentunya harus memilih lokasi yang tekstur tanahnya sudah memenuhi standar keasaman yang pass dan kadar air tinggi. olehkarna itu sering kali pemasangan elektroda ini harus dibantu pengeboran. tergantung wilayahnya. kadang ada 6meteran sudah memenuhi syarat ketahan dibawah 5ohm, ada pula yang sampai puluhan meter dalamnya. 

Nilai resistansi akan kurang baik jika kondisi tanah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
kering 
kandungan logam sangat sedikit
basa (berkapur)
berpasir dan berpori

Maka teknik yang digunakan yaitu dengan cara mengganti tanah pada rongga sekitar elektroda dengan tanah yang mengandung air atau yang kandungan mineral garam yang dapat menghantar listrik dengan baik.

Setelah  itu barulah mulai menentukan peletakan splitzen yang posisinya haruslah lebih tinggi dari fisik rumah,gedung atau proferty yang akan dilindungi. Sebab sifat petir menyambar adalah selalu memilih objek yang tertinggi atau terdekat darinya.

Lalu, pemasangan kabel penghantar harus mendatar serta harus meminimalisir banyaknya belokan-belokan. Jikapun ada belokan, usahakan jangan sampai menekuk menjadi sudut lancip hingga sudut 90 derajat. Jadi dibuat tikungan yang melengkung manjadi sudut tumpul. Untuk mencegah arus yang datang malah melompat keproferty terdekat. Juga kabel yang terpasang harus berjarak dengan proferty yang dilindungi minimal 5cm. jangan menempel. jadi harus dengan memasang penyanggah yang juga harus dilapisi dengan isolator agar tidak bersentuhan langsung dengan profertynya. Hal ini agar sistem groundingnya bisa bekerja optimal. tanpa ada kebocoran dan kita beserta proferty yang ada bisa terlindungi.


Faktor yang mengaruhi nilai resistansi grounding

NEC code (1987, 250-83-3) menjadi acuan pemasangan elektroda yang mensyaratkan panjang elektroda grounding minimum 2,5 meter (8 kaki) yang ditanam dalam tanah. 
Ada empat faktor yang memengaruhi nilai resitansi grounding yaitu sebagai berikut.

1. Panjang Elektroda 
panjang elektroda dan kedalaman elektroda sangatlah berpengaruh pada nilai resitansi grounding.

2. Diameter Elektroda 
diameter elektroda juga berpengaruh menurunkan nilai resistansi grounding. olehkarna itu harus sesuai diameter yang ditentukan, atau bisa juga dengan menggandakan jumlah elektrodanya.

3. Jumlah Elektroda 
menggandakan jumlah elektroda adalah Cara lain menurunkan tahanan tanah. dengan cara menambah jumlah eletroda lalu dihubungkan secara paralel.

4. Desain 
bentuk atau pola atau desain grounding juga berpengaruh pada nilai resistansinya. pemasangan satu rod adalah cara umum yang sderhana. namun Ada juga sitem grounding yang  kompleks terdapat banyak batang elektroda yang saling terhubung. jaringannya saling bertautan atau kisi-kisi, plat tanah, dan loop tanah. Sistem ini biasanya dipasang secara khusus pada stasiun-stasiun pembangkit listrik, kantor-kantor, dan menara pemancar. 

 Demikian ulasan tentang sistem grounding. jika terdapat informasi yang menurut kamu ada kesalahan pada pengetikan, penempatan,penyebutan yang tidak benar, atau klaim, kritik saran dan yang lainya, mohon dikoreksi melalui komen dikolom komentar atau hubungi penulis melaui kontak-kontak yang kami cantumkan dihalaman/pages. sebab,walaupun kami sudah menulis dengan sangat hati-hati dan melakukan pemeriksaan secara seksama dan berkala sebelum merilis namun tetap saja kami adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. jadi mohon dima'afkan dan dimaklumi.

Terimakasih sudah visit dan membaca. Semoga bemanfa'at.(ast)

3 Responses to "SISTEM GROUNDING PENANGKAL PETIR"

Unknown said...

Nyimak

Anonymous said...

Berguna

Anonymous said...

terimakasih